Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 28 Desember 2015

Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan #AskBNI



Tiga Hari dari Kita Untuk Kita


  


"Learn from yesterday, live for today, hope for tommorow. The important is to not stop questioning." (Albert Einstein) 

Direktur Jendral Pelayanan Sosial dan Rehabilitasi Sosial Depsos Rl mengatakan jumlah anak yang masih memilki salah satu dari orang tua mereka baik ia tergolong yatim / piatu di Indonesia mencapai 90% dan 6% bagi mereka yang memang benar-benar yatim piatu (tidak memiliki kedua orang tua).
Anak-anak itu mungkin tidak dapat bersekolah dengan baik, berpakaian yang bagus atau makan yang cukup. Saya adalah salah satu anak yang beruntung karena masih memiliki  orang tua yang lengkap, yang masih bisa menyekolahkan saya dan memberi saya makanan yang baik. Tersirat di benak saya tentang apa yang dapat saya lakukan untuk orang lain, yang mungkin rezeki mereka datang melalui tangan saya. Rasa syukur atas nikmat Allah SWT yang telah saya dapatkan memicu saya untuk memberi sesuatu bagi orang lain di usia saya yang ke 17 tahun. Menjelang saya lulus SMA, bulan Maret 2015 silam, sebuah ide muncul dibenak saya untuk menggerakkan teman-teman saya untuk membuat hari-hari kami menjelang Ujian Nasional lebih bermakna.
  
Maret 2015, tepatnya pada tanggal 27-29 Maret, saya menjadi volunteer untuk kegiatan sosial. Tiga hari yang mengajarkan dan membuka mata kami akan kerasnya kehidupan di luar sana, susahnya mencari uang, arti pengorbanan, arti kebersamaan, pentingnya berbagi untuk sesama dan pentingnya bertanya untuk mencapai tujuan. Tiga hari tersebut benar-benar tesimpan sebagai sweet memories yang kelak nanti akan kami ceritakan kepada generasi kami. Tiga hari yang merupakan sebuah misi untuk berbagi dan membantu sesama. Saya mengajak 13 orang teman saya dan semua adalah perempuan untuk berjualan makanan yang kami buat sendiri selama 3 hari dan hasilnya nanti akan kami berikan untuk sebuah panti asuhan

Pengalaman baru di hari pertama


Hari pertama, cuaca yang kurang bersahabat karena rintik hujan sedikit menghambat misi kami. Kami mengalami kesulitan dalam membeli bahan baku di pasar untuk membuat kue karena kami anak - anak SMA yang jarang sekali kepasar, tidak tau harga barang dan terbelih dari itu kebanyakan dari kami adalah anak rumahan yang tidak terlalu tau banyak tempat, tidak terkecuali saya. Untuk membeli bahan membuat kue saya dan 3 teman saya Jenny, Wafa dan Shinti pergi ke pasar. Untuk mendapatkan barang yang kami butuhkan juga cukup sulit karena ada satu bahan yang sulit dicari yaitu bubuk green tea untuk membuat kue cubit dan martabak mini. Kami berkeliling untuk mencari bubuk green tea, hal itu merupakan bagian yang cukup sulit, kami mendatangi banyak toko kue namun hasilnya tetap tidak ada. Tak terasa sudah 30 menit kami keliling pasar ini. Seperti kata Albert Einstein yang telah saya sebutkan di atas "The important is to not stop questioning" yang paling penting adalah tidak berhenti bertanya, maka dari itu kami terus bertanya sampai bubuk green tea tersebut kami temukan.

Kami bertanya kepada penjaga toko dimana bisa mendapatkan bubuk green tea tersebut namun mereka juga tidak tau. Sampai saya bertanya dengan seorang ibu yang baru keluar dari toko tersebut dan beliau memberi tau kami bahwa bubuk green tea tersebut terdapat di salah satu toko yang terletak di celentang. Kami pun bergegas pergi kesana dan hasilnya benar-benar tidak mengecewakan bubuk green tea yang kami maksud dapat kami temukan. Bisa dibayangkan kalau tidak bertanya berapa lama lagi kami mencari barang yang kami butuhkan. Kami pun bergegas pulang untuk membuat kue dan siap untuk berjualan kue cubit dan martabak mini di hari pertama kami.
proses pembuatan martabak mini

martabak mini yang telah jadi

hari pertama di BKB (Benteng Kuto Besak)

Proses penjualan dengan pembeli

Kami disini untuk misi mulia

 
Hari kedua, ditemani matahari yang cukup panas walaupun waktu sudah menunjukan sore hari, 28 Maret 2015. Semua hal tersebut tidak menyurutkan semangat kami, yang telah membuat makanan dari jam 12 siang. Meskipun kami harus bolak-balik ke pasar membeli bahan yang kurang, tetapi kami tidak menyerah berbalut dengan semangat dan kebersamaan untuk menjalankan misi mulia kami bersama. 13 perempuan tangguh yang memilki niat mulia siap untuk berjualan martabak mini, kue cubit dan pisang coklat di BKB ( Benteng Kuto Besak ). Sesampainya disana sama dengan hari pertama kaAmi berdoa agar kami selamat, dagangan kami laris, dan menyayikan yel-yel singkat “smanlee smanlee smanlee go fight win”  kami pun mulai berjualan, menyebar dan terbagi 2 tim. Sebagian dari kami masih terlihat malu-malu karena harus berjualan, tetapi nasi telah jadi bubur kami disini untuk sebuah mulia maka dagangan harus laris.

Menu lengkap : Martabak mini, kue cubit dan pisang coklat
Hari kedua foto dengan pembeli
 
Semangat dan kerja keras kami terbayar karena dagangan kami laris terjual. Kami bergegas mencari panti asuhan yang kami tuju bernama panti asuhan Rido Anugerah untuk mensurvei berapa banyak anak kecil disana. Panti asuhan ini adalah panti asuhan baru yang memang membutuhkan bantuan. Kami juga belum mengetahui dimana letak lokasinya. Kami mengetahui panti ini dari seorang teman yang pernah berkunjung kesana. Dengan bermodalkan chat saya menanyakan lokasi tersebut, akan tetapi teman saya hanya memberikan alamat bahwa panti asuhan ini sebelum toko zona. Hari sudah mulai malam namun kami belum menemukan panti tersebut, demi keselamatan kami memutuskan untuk melanjutkannya besok hari, tanpa bertanya lagi dengan siapapun dikarenakan kami malu untuk bertanya disana, rasa lelah dan untuk menghemat waktu kami bergegas menuju ke rumah masing-masing. 



Andai mau bertanya

Keesokan harinya kami telah besiap dengan uang yang kami kumpulkan kami membeli bahan baku seperti beras, gula,susu,mie,teh dan bingkisan makanan ringan untuk anak kecil yang ada disana. Setelah semuanya siap kami bergegas ke lokasi kemarin, masih sama halnya kami belum mengetahui lokasi dari panti asuhan Rido Anugerah ini. Sesampainya di tempat lokasi kemarin saya dan teman saya silvi turun dan bertanya kepada orang disekitar sana, kami pun berpencar. Saya bertanya dengan bapak-bapak tetapi ia tidak tau dimana lokasi panti tersebut dan silvi pun menghampiri saya dan mengatakan bahwa dia mendapatkan info bahwa panti tersebut tidak jauh dari lokasi kami sekarang, kira kira 100m dan masuk lorong. Kami pun bergegas ke sana karena lokasi tersebut tidaklah jauh dari tempat kami sekarang dan ternyata terdapat plang di depan lorong bertuliskan panti asuhan Rido Anugrah. Sungguh kami sangat bahagia sesampai disana disambut dengan wajah-wajah kecil tanpa dosa yang memandang kami bak malaikat yang membuat mereka tersenyum gembira. 


Plang panti asuhan REDO ANUGERAH

Jiwa ini bergetar, hati ini juga terpanggil,bahagia tak terkira. Mata pun berkaca-kaca disaat tangan mungil mereka membantu kami membawa beras yang cukup berat. Berbaris rapi menyalim tangan kami dengan wajah yang bersinar. Lantunan doa pun telah mereka panjatkan dari mulut kecil mereka, doa akan keselamatan, kesehatan dan kesuksesan kami kelak. Rasa letih kami seolah terbayar dengan senyuman tulus dari mereka yang benar-benar menyambut kami dengan gembira. Tersirat di benakku kalau kemarin kami mau bertanya serta tidak malu bertanya di lokasi kemarin kepada orang disana mungkin, kami bisa lebih cepat bertemu dengan malaikat-malaikat kecil ini walau hanya bertatap muka saja. Tiga hari ini benar benar mengajarkan kami akan banyak hal akan artinya kebersamaan, berbagi dan kebahagiaan. Terlebih dari itu tiga hari ini juga mengajarkan kami khususnya saya akan pentingnya bertanya, karena dengan bertanya kita bisa mengenal dunia dan seluruh isinya. Dengan bertanya dan menyapa orang yang ada di sekeliling kita, kita akan mendapatkan jawaban, tak perduli walau hanya dengan sebuah gelengan kepala atau anggukan kepala saja itu adalah sebuah jawaban. Kita harus belajar dan percaya bahwa orang yang mau bertanya tidak akan tersesat di jalan, dengan bertanya setidaknya kita telah sempat tersenyum dan berterima kasih kepada mereka orang yang kita tanya dan senyuman tersebut dapat melambangkan keramahan serta kesopanan kita sekaligus ibadah sedekah yang paling mudah dilakukan.

Volunteer bersama anak-anak panti asuhan Redo Anugerah
Doa Bersama

Foto bersama dengan pemilki panti, anak-anak panti sekaligus teman-teman yang ikut dalam misi ini
Hasil dari misi Tiga Hari dari Kita Untuk

Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan #ASKBNI





Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan #ASKBNI

“The one real object of education is to have a man in the condition of continually asking questions.”

Merupakan sebuah kalimat yang di katakan oleh Sejarawan inggris sekaligus editor pertama dari inggris yang merupakan Seorang sarjana dari kepausan Renaissance, Creighton penghuni pertama dari Dixie Ketua Ecclesiastical History di University of Cambridge. Ya, beliau adalah Bishop Mandell Creighton.

Sebagai makhluk sosial sudah sewajarnya kita untuk menempatkan diri kritis dalam bertanya dan tidak malu akan bertanya. Dalam seminar yang diisi oleh narasumber orang asing, mereka sering mengatakan “What a great question” kepada yang bertanya. Hal ini merupakan suatu stimulus / pujian kepada penanya yang akan memunculkan penanya berikutnya. Seperti kata Bishop Mandell Creighton “The one real object of education is to have a man in the condition of continually asking questions.” ya, " Satu tujuan nyata dari pendidikan adalah membuat manusia tetap dalam kondisi terus menerus bertanya." Maka dari itu sangat dibutuhkan sebuah cara ataupun media yang dapat mendorong masyarakat kita agar lebih aktif lagi dalam bertanya.

Sebuah Bank Komersil tertua di Indonesia yang berdiri pada tanggal 5 Juli tahun 1946 membuat sebuah terobosan baru akan pentingnya bertanya. Bank tersebut adalah Bank Negara Indonesia (BNI) yang memilki gerakan positif tentang tidak malu bertanya tentang apapun yang ingin kita ketahui. Dengan slogan “Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan” Bank BNI menyediakan fitur terbaru di Twitter dengan @BNI46 dengan hashtag #AskBNI untuk mempermudah kita mendapatkan informasi lengkap mengenai hal yang kita butuhkan, mudah dan yang terpenting secara real time.


Berikut cara penggunaan BNI Twitter dengan #AskBNI
  1. Log in ke twitter kalian dan jangan lupa follow twitter @BNI46
  2. Untuk info penggunaan, kirim Direct Message (DM) ke Twitter @bni46 ketik #AskBNI. Lalu akan ada Reply dari admin BNI yang mengirimkan detail cara penggunaan.


  3. Cara penggunaan : (Kirim Direct Message) #Promo (spasi) #[keyword] contoh :
    a.      
    #Promo #Hotel

    b.     
    #Promo #Travel

    c.      
    #Promo #eCommerce
    Untuk mengetahui semua Keyword promo kirim DM dengan cara ketik : #HelpPromo #AskBNI (SPASI) #[KEYWORD] Contoh :
    a.       #AskBNI #Taplus
     
    b.      #AskBNI #TaplusBisnis
     
    c.       #AskBNI #DebitCard  
    Dan untuk mengetahui semua keyword #AskBNI kirim Direct Message ke @BNI46 lalu kirim pesan #HelpBNI  

    Sangat mudah untuk digunakan kan ? Segera follow @BNI46 di account twitter kalian dan dapatkan info menarik yang tentunya akan menambah wawasan anda, jangan lupa gunakan #AskBNI 

    Mau Bertanya Nggak Sesat di Jalan #ASKBNI

    NB: Tulisan ini saya ikutsertakan dalam lomba Blog BNI dengan tema “Mau Bertanya Ga Sesat Di Jalan” @BNI46 #AskBNI  BNI blogging competition