Tiga
Hari dari Kita Untuk Kita
"Learn from yesterday, live for today, hope for tommorow. The important is to not stop questioning." (Albert Einstein)
Direktur Jendral Pelayanan Sosial dan Rehabilitasi Sosial Depsos Rl mengatakan jumlah anak yang masih memilki salah satu dari orang tua mereka baik ia tergolong yatim / piatu di Indonesia mencapai 90% dan 6% bagi mereka yang memang benar-benar yatim piatu (tidak memiliki kedua orang tua). Anak-anak itu mungkin tidak dapat bersekolah dengan baik, berpakaian yang bagus atau makan yang cukup. Saya adalah salah satu anak yang beruntung karena masih memiliki orang tua yang lengkap, yang masih bisa menyekolahkan saya dan memberi saya makanan yang baik. Tersirat di benak saya tentang apa yang dapat saya lakukan untuk orang lain, yang mungkin rezeki mereka datang melalui tangan saya. Rasa syukur atas nikmat Allah SWT yang telah saya dapatkan memicu saya untuk memberi sesuatu bagi orang lain di usia saya yang ke 17 tahun. Menjelang saya lulus SMA, bulan Maret 2015 silam, sebuah ide muncul dibenak saya untuk menggerakkan teman-teman saya untuk membuat hari-hari kami menjelang Ujian Nasional lebih bermakna.
Maret 2015, tepatnya pada tanggal 27-29 Maret, saya menjadi volunteer untuk kegiatan sosial. Tiga hari yang mengajarkan dan membuka mata kami akan kerasnya kehidupan di luar sana, susahnya mencari uang, arti pengorbanan, arti kebersamaan, pentingnya berbagi untuk sesama dan pentingnya bertanya untuk mencapai tujuan. Tiga hari tersebut benar-benar tesimpan sebagai sweet memories yang kelak nanti akan kami ceritakan kepada generasi kami. Tiga hari yang merupakan sebuah misi untuk berbagi dan membantu sesama. Saya mengajak 13 orang teman saya dan semua adalah perempuan untuk berjualan makanan yang kami buat sendiri selama 3 hari dan hasilnya nanti akan kami berikan untuk sebuah panti asuhan
Pengalaman baru di hari pertama
Hari pertama, cuaca yang kurang bersahabat karena rintik
hujan sedikit menghambat misi kami. Kami mengalami kesulitan dalam membeli
bahan baku di pasar untuk membuat kue karena kami anak - anak SMA yang jarang
sekali kepasar, tidak tau harga barang dan terbelih dari itu kebanyakan dari
kami adalah anak rumahan yang tidak terlalu tau banyak tempat, tidak terkecuali
saya. Untuk membeli bahan membuat kue saya dan 3 teman saya Jenny, Wafa dan Shinti
pergi ke pasar. Untuk mendapatkan barang yang kami butuhkan juga cukup sulit
karena ada satu bahan yang sulit dicari yaitu bubuk green tea untuk membuat kue
cubit dan martabak mini. Kami berkeliling untuk mencari bubuk green tea, hal
itu merupakan bagian yang cukup sulit, kami mendatangi banyak toko kue namun
hasilnya tetap tidak ada. Tak terasa sudah 30 menit kami keliling pasar ini. Seperti kata Albert Einstein yang telah saya sebutkan di atas "The important is to not stop questioning" yang paling penting adalah tidak berhenti bertanya, maka dari itu kami terus bertanya sampai bubuk green tea tersebut kami temukan.
Kami bertanya kepada penjaga toko dimana bisa mendapatkan bubuk green tea tersebut namun mereka juga tidak tau. Sampai saya bertanya dengan seorang ibu yang baru keluar dari toko tersebut dan beliau memberi tau kami bahwa bubuk green tea tersebut terdapat di salah satu toko yang terletak di celentang. Kami pun bergegas pergi kesana dan hasilnya benar-benar tidak mengecewakan bubuk green tea yang kami maksud dapat kami temukan. Bisa dibayangkan kalau tidak bertanya berapa lama lagi kami mencari barang yang kami butuhkan. Kami pun bergegas pulang untuk membuat kue dan siap untuk berjualan kue cubit dan martabak mini di hari pertama kami.
Kami bertanya kepada penjaga toko dimana bisa mendapatkan bubuk green tea tersebut namun mereka juga tidak tau. Sampai saya bertanya dengan seorang ibu yang baru keluar dari toko tersebut dan beliau memberi tau kami bahwa bubuk green tea tersebut terdapat di salah satu toko yang terletak di celentang. Kami pun bergegas pergi kesana dan hasilnya benar-benar tidak mengecewakan bubuk green tea yang kami maksud dapat kami temukan. Bisa dibayangkan kalau tidak bertanya berapa lama lagi kami mencari barang yang kami butuhkan. Kami pun bergegas pulang untuk membuat kue dan siap untuk berjualan kue cubit dan martabak mini di hari pertama kami.
![]() |
proses pembuatan martabak mini |
![]() |
martabak mini yang telah jadi |
![]() |
hari pertama di BKB (Benteng Kuto Besak) |
![]() |
Proses penjualan dengan pembeli |
Kami disini untuk misi mulia
Hari
kedua, ditemani matahari yang cukup panas walaupun waktu sudah menunjukan sore
hari, 28 Maret 2015. Semua hal tersebut tidak menyurutkan semangat kami, yang
telah membuat makanan dari jam 12 siang. Meskipun kami harus bolak-balik ke
pasar membeli bahan yang kurang, tetapi kami tidak menyerah berbalut dengan
semangat dan kebersamaan untuk menjalankan misi mulia kami bersama. 13
perempuan tangguh yang memilki niat mulia siap untuk berjualan martabak mini,
kue cubit dan pisang coklat di BKB ( Benteng Kuto Besak ). Sesampainya disana
sama dengan hari pertama kaAmi berdoa agar kami selamat, dagangan kami laris,
dan menyayikan yel-yel singkat “smanlee smanlee smanlee go fight win”
kami pun mulai berjualan, menyebar dan terbagi 2 tim. Sebagian dari kami masih
terlihat malu-malu karena harus berjualan, tetapi nasi telah jadi bubur kami
disini untuk sebuah mulia maka dagangan harus laris.
![]() |
Menu lengkap : Martabak mini, kue cubit dan pisang coklat |
![]() |
Hari kedua foto dengan pembeli |
Semangat dan kerja keras kami terbayar karena dagangan kami laris terjual. Kami bergegas mencari panti asuhan yang kami tuju bernama panti asuhan Rido Anugerah untuk mensurvei berapa banyak anak kecil disana. Panti asuhan ini adalah panti asuhan baru yang memang membutuhkan bantuan. Kami juga belum mengetahui dimana letak lokasinya. Kami mengetahui panti ini dari seorang teman yang pernah berkunjung kesana. Dengan bermodalkan chat saya menanyakan lokasi tersebut, akan tetapi teman saya hanya memberikan alamat bahwa panti asuhan ini sebelum toko zona. Hari sudah mulai malam namun kami belum menemukan panti tersebut, demi keselamatan kami memutuskan untuk melanjutkannya besok hari, tanpa bertanya lagi dengan siapapun dikarenakan kami malu untuk bertanya disana, rasa lelah dan untuk menghemat waktu kami bergegas menuju ke rumah masing-masing.
Andai mau bertanya
Keesokan harinya kami telah besiap dengan uang yang kami kumpulkan kami membeli bahan baku seperti beras, gula,susu,mie,teh dan bingkisan makanan ringan untuk anak kecil yang ada disana. Setelah semuanya siap kami bergegas ke lokasi kemarin, masih sama halnya kami belum mengetahui lokasi dari panti asuhan Rido Anugerah ini. Sesampainya di tempat lokasi kemarin saya dan teman saya silvi turun dan bertanya kepada orang disekitar sana, kami pun berpencar. Saya bertanya dengan bapak-bapak tetapi ia tidak tau dimana lokasi panti tersebut dan silvi pun menghampiri saya dan mengatakan bahwa dia mendapatkan info bahwa panti tersebut tidak jauh dari lokasi kami sekarang, kira kira 100m dan masuk lorong. Kami pun bergegas ke sana karena lokasi tersebut tidaklah jauh dari tempat kami sekarang dan ternyata terdapat plang di depan lorong bertuliskan panti asuhan Rido Anugrah. Sungguh kami sangat bahagia sesampai disana disambut dengan wajah-wajah kecil tanpa dosa yang memandang kami bak malaikat yang membuat mereka tersenyum gembira.
![]() |
Plang panti asuhan REDO ANUGERAH |
Jiwa ini bergetar, hati ini juga terpanggil,bahagia tak
terkira. Mata pun berkaca-kaca disaat tangan mungil mereka membantu kami
membawa beras yang cukup berat. Berbaris rapi menyalim tangan kami dengan wajah
yang bersinar. Lantunan doa pun telah mereka panjatkan dari mulut kecil mereka,
doa akan keselamatan, kesehatan dan kesuksesan kami kelak. Rasa letih kami
seolah terbayar dengan senyuman tulus dari mereka yang benar-benar menyambut
kami dengan gembira. Tersirat di benakku kalau kemarin kami mau bertanya serta
tidak malu bertanya di lokasi kemarin kepada orang disana mungkin, kami bisa
lebih cepat bertemu dengan malaikat-malaikat kecil ini walau hanya bertatap
muka saja. Tiga hari ini benar benar mengajarkan kami akan banyak hal akan
artinya kebersamaan, berbagi dan kebahagiaan. Terlebih dari itu tiga hari ini
juga mengajarkan kami khususnya saya akan pentingnya bertanya, karena dengan
bertanya kita bisa mengenal dunia dan seluruh isinya. Dengan bertanya dan
menyapa orang yang ada di sekeliling kita, kita akan mendapatkan jawaban, tak
perduli walau hanya dengan sebuah gelengan kepala atau anggukan kepala saja itu
adalah sebuah jawaban. Kita harus belajar dan percaya bahwa orang yang mau
bertanya tidak akan tersesat di jalan, dengan bertanya setidaknya kita telah
sempat tersenyum dan berterima kasih kepada mereka orang yang kita tanya dan
senyuman tersebut dapat melambangkan keramahan serta kesopanan kita sekaligus
ibadah sedekah yang paling mudah dilakukan.
Volunteer bersama anak-anak panti asuhan Redo Anugerah |
Doa Bersama |
Foto bersama dengan pemilki panti, anak-anak panti sekaligus teman-teman yang ikut dalam misi ini |
Hasil dari misi Tiga Hari dari Kita Untuk |
Mau Bertanya Nggak
Sesat di Jalan #ASKBNI
“The one real object of education is to have a man in the condition of continually asking questions.”
Merupakan sebuah
kalimat yang di katakan oleh Sejarawan inggris sekaligus editor pertama dari
inggris yang merupakan Seorang sarjana dari
kepausan Renaissance, Creighton penghuni pertama
dari Dixie Ketua Ecclesiastical History di University of
Cambridge. Ya, beliau adalah Bishop Mandell
Creighton.
Sebagai makhluk sosial
sudah sewajarnya kita untuk menempatkan diri kritis dalam bertanya dan tidak
malu akan bertanya. Dalam seminar yang diisi oleh narasumber orang asing,
mereka sering mengatakan “What a great
question” kepada yang bertanya. Hal ini merupakan suatu stimulus / pujian
kepada penanya yang akan memunculkan penanya berikutnya. Seperti kata Bishop Mandell
Creighton “The one real object of education is to have a man in the condition of continually
asking questions.” ya, " Satu tujuan nyata dari pendidikan adalah membuat manusia tetap dalam kondisi terus menerus bertanya." Maka dari itu sangat
dibutuhkan sebuah cara ataupun media yang dapat mendorong masyarakat kita agar
lebih aktif lagi dalam bertanya.
Sebuah Bank Komersil
tertua di Indonesia yang berdiri pada tanggal 5 Juli tahun 1946 membuat sebuah
terobosan baru akan pentingnya bertanya. Bank tersebut adalah Bank Negara
Indonesia (BNI) yang memilki gerakan positif tentang tidak malu bertanya
tentang apapun yang ingin kita ketahui. Dengan slogan “Mau Bertanya Nggak Sesat
di Jalan” Bank BNI menyediakan fitur terbaru di Twitter dengan @BNI46 dengan
hashtag #AskBNI untuk mempermudah kita mendapatkan informasi lengkap mengenai
hal yang kita butuhkan, mudah dan yang terpenting secara real time.
Berikut cara penggunaan
BNI Twitter dengan #AskBNI
- Log
in ke twitter kalian dan jangan lupa follow twitter @BNI46
- Untuk
info penggunaan, kirim Direct Message (DM) ke Twitter @bni46 ketik
#AskBNI. Lalu akan ada Reply dari admin BNI yang mengirimkan detail cara
penggunaan.
- Cara penggunaan : (Kirim Direct Message) #Promo (spasi) #[keyword] contoh :
a. #Promo #Hotel
b. #Promo #Travel
c. #Promo #eCommerceUntuk mengetahui semua Keyword promo kirim DM dengan cara ketik : #HelpPromo #AskBNI (SPASI) #[KEYWORD] Contoh :a. #AskBNI #Taplus
b. #AskBNI #TaplusBisnis
c. #AskBNI #DebitCardDan untuk mengetahui semua keyword #AskBNI kirim Direct Message ke @BNI46 lalu kirim pesan #HelpBNISangat mudah untuk digunakan kan ? Segera follow @BNI46 di account twitter kalian dan dapatkan info menarik yang tentunya akan menambah wawasan anda, jangan lupa gunakan #AskBNIMau Bertanya Nggak Sesat di Jalan #ASKBNINB: Tulisan ini saya ikutsertakan dalam lomba Blog BNI dengan tema “Mau Bertanya Ga Sesat Di Jalan” @BNI46 #AskBNI BNI blogging competition
Bagus keep spirit okeee
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSemoga dengan membaca tulisan ini kita tidak malu lagi untuk bertanya karna malu bertanya sesat dijalan!! Terimakasih sdh menginspirasi.
BalasHapusiya mbak malu bertanya bakal sesat di jalan. terima kasih :)
Hapusbagoos bagos berikan tepukan yg gemuruh haha ������������
BalasHapusYour story made me have many inspiration and BERSYUKUR :)
BalasHapusalhamdulillah sist terus bersyukur ya agar nikmat yang di dapatkan lebih berlimpah amin
HapusAlhamdulillah ^^ semoga selalu menginspirasi terus yaa dan selalu bersyukur atas apa yg telah diberikann yuhuu
BalasHapussemoga kita semua dilapangkan rezekinya, aamiin 😇
BalasHapusGood story :)
BalasHapusTerimakasih sudah menginspirasi
Puitis banget kata kata ny mbak, saya amat tersentuh dgn cerita mbak yg menginspirasi ini:'(
BalasHapusTetap semangat untuk terus menginspirasi semua orang rizka :)
BalasHapusSangat inspiratiff, semoga banyak orang diluar sana yg mempunyai jiwa sosial yg tinggi seperti anda. :)
BalasHapusTerima kasih atas komentar yang telah diberikan, semoga dari cerita ini kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi baik dari segi bertanya maupun kehidupan sosial.
BalasHapusBni sekarang sudah canggih ya, banyak info yg bisa di dapetin. Cerita yg ini juga sangat menyentuh
BalasHapusIya bener banget BNI sudah sangat canggih banyak info yang bisa kita dapatkan dengan mudah mention aja ke @BNI46 jangan lupa pakai #ASKBNI ya. Terima kasih sudah membaca ceritanya:)
HapusAih.... nyesel mampir ke blog ini
BalasHapuskenapa....?
Karena perut Ane langsung tereak-tereak waktu liat gambar makanannya hahahahha
eh pengalamannya sama kayak Ane. waktu itu bareng ibu keliling nyari bahan kue, eh taunya setelah tanya ternyata bahannya itu sama kek yang sering ane beli, cuma beda nama doang :D :D
tapi sekarang Enak ya, ada layanan BNI yang memanjakan pelanggan, cuma modal twitter doang sudah dapet info
keren....
nais post sista, ntar mampir juga ya ke artikel Ane disini
https://firstwinner.wordpress.com/2016/02/05/the-power-of-nanya/
good luck ya sist dan Salam Bloggerhoki
dengan #AskBNI semua jadi mudah :')
BalasHapusGambling addiction - Dr.MD
BalasHapusThe National Council on Problem Gambling has found that people 김천 출장안마 can't just make a gambling addiction as easy as 김포 출장안마 it is addictive. We believe that the 4 answers · Top answer: No. It's about finding a cure. 부산광역 출장샵 We're 익산 출장샵 not going to lie. Gambling 광주광역 출장샵 addiction is real and we need help.